Senja kesumba di sore itu menjadi saksi bisu
Kala kau lingkarkan jemarimu di lenganku
Bisik manja nan romantis, membuat langit nyaris menangis
Menahan cemburu melihat aku memenangkanmu
Di ujung bukit sana, sang surya pun mulai jengah
Mengintip malu, lalu merunduk untuk beradu
Tak berani ia menatapku, penantang tangguh yang merenggut hatimu
Wahai dinda pemilik hati terindah
Jangan pernah lepaskan genggaman
Karena meski mentari telah lama padam
Meski langit terus berhujan
Meski angin terus bergoyang
Aku, akan tetap menemanimu berlayar
Andai pun kelak biduk harus karam
Bersamamu, aku siap tenggelam
Follow Us